Halaman

    Social Items


Jangan remehkan keripik pisang, meskipun hanya makanan lokal. Camilan ini terbukti kaya energi, mineral, dan vitamin, mengandung probiotik, serta baik untuk penderita diabetes.

Keripik pisang tentu bukan makanan yang asing bagi lidah kita. Rasanya yang gurih manis atau asin membuat kita sulit berhenti ketika mengonsumsinya. Makanan yang satu ini sering menjadi oleh-oleh ketika jalan-jalan ke suatu daerah.

Pembuatan keripik pisang sangat sederhana dan dapat dilakukan sendiri di tingkat rumah tangga. Keripik pisang mudah ditemukan di tempat-tempat wisata. Bandung terkenal dengan keripik pisang rasa cokelat, sedangkan di Lampung terkenal dengan keripik pisang asin.

Keripik pisang juga sering dijual sebagai camilan dan mudah ditemukan di warung-warung maupun pasar swalayan.

Jenis Pisang

Pisang terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu banana, plantain, dan pisang yang berbiji. Pisang jenis banana biasanya lebih disukai untuk dikonsumsi langsung. Jenis pisang dari golongan ini di antaranya adalah pisang mas, pisang ambon, pisang seribu, pisang raja sereh, pisang raja bulu, pisang barangan, dan pisang susu.

Pisang jenis plantain lebih disukai jika diolah atau dimasak terlebih dahulu. Jenis pisang dari golongan ini di antaranya adalah pisang nangka, pisang kepok, pisang tanduk, pisang kapas, pisang usuk, pisang bangka, dan pisang Siam.

Sementara itu, pisang yang berbiji terdiri dari pisang batu dan pisang klutuk. Jenis pisang yang baik untuk diolah menjadi keripik adalah jenis pisang sayur (plantain). Pisang sayur sangat cocok dibuat keripik karena memiliki kandungan padatan yang cukup tinggi.

Dalam pembuatan keripik, diperlukan buah pisang dengan kandungan pati yang relatif tinggi, yaitu sekitar 16,5-19,5 persen.

Pisang mentah paling baik untuk dibuat keripik. Hal ini dapat dilihat dari kulitnya yang masih hijau bercampur warna kuning sekitar 10 persen.

Di Sumatera Barat, pisang yang paling cocok untuk keripik goreng adalah pisang tiger dari Pasaman dan pisang kepok dari Baso.

Pisang yang hendak dibuat keripik dikupas kulitnya dan dipotong tipis-tipis, dengan ketebalan sekitar 2-3 mm secara memanjang. Irisan yang telah selesai harus segera digoreng, paling lambat 10 menit setelah diiris untuk mencegah pembusukan.

Proses penggorengan dilakukan dalam minyak yang sangat panas, yaitu bersuhu 170 derajat Celsius. Minyak harus banyak, sehingga semua bahan tercelup.

Tiap satu kilogram pisang membutuhkan sedikitnya tiga liter minyak goreng. Selama proses penggorengan, dilakukan pengadukan secara perlahan. Proses penggorengan dilakukan hingga keripik cukup kering dan garing.

Tabel. Komposisi gizi per 100 gram keripik pisang
Zat giziKadar
 Energi (kkal) 519
 Protein (g) 2,3
 Total lemak (g) 33,6
 Karbohidrat (g) 58,4
 Serat (g) 7,7
 Kalsium (mg) 18
 Besi (mg) 1,25
 Magnesium (mg) 76
 Fosfor (mg) 56
 Kalium (mg) 536
 Natrium (mg) 6
 Seng (mg) 0,75
 Tembaga (mg) 0,205
 Mangan (mg) 1,56
sumber: www.asiamaya.com

Jangan Remehkan Keripik Pisang


Jangan remehkan keripik pisang, meskipun hanya makanan lokal. Camilan ini terbukti kaya energi, mineral, dan vitamin, mengandung probiotik, serta baik untuk penderita diabetes.

Keripik pisang tentu bukan makanan yang asing bagi lidah kita. Rasanya yang gurih manis atau asin membuat kita sulit berhenti ketika mengonsumsinya. Makanan yang satu ini sering menjadi oleh-oleh ketika jalan-jalan ke suatu daerah.

Pembuatan keripik pisang sangat sederhana dan dapat dilakukan sendiri di tingkat rumah tangga. Keripik pisang mudah ditemukan di tempat-tempat wisata. Bandung terkenal dengan keripik pisang rasa cokelat, sedangkan di Lampung terkenal dengan keripik pisang asin.

Keripik pisang juga sering dijual sebagai camilan dan mudah ditemukan di warung-warung maupun pasar swalayan.

Jenis Pisang

Pisang terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu banana, plantain, dan pisang yang berbiji. Pisang jenis banana biasanya lebih disukai untuk dikonsumsi langsung. Jenis pisang dari golongan ini di antaranya adalah pisang mas, pisang ambon, pisang seribu, pisang raja sereh, pisang raja bulu, pisang barangan, dan pisang susu.

Pisang jenis plantain lebih disukai jika diolah atau dimasak terlebih dahulu. Jenis pisang dari golongan ini di antaranya adalah pisang nangka, pisang kepok, pisang tanduk, pisang kapas, pisang usuk, pisang bangka, dan pisang Siam.

Sementara itu, pisang yang berbiji terdiri dari pisang batu dan pisang klutuk. Jenis pisang yang baik untuk diolah menjadi keripik adalah jenis pisang sayur (plantain). Pisang sayur sangat cocok dibuat keripik karena memiliki kandungan padatan yang cukup tinggi.

Dalam pembuatan keripik, diperlukan buah pisang dengan kandungan pati yang relatif tinggi, yaitu sekitar 16,5-19,5 persen.

Pisang mentah paling baik untuk dibuat keripik. Hal ini dapat dilihat dari kulitnya yang masih hijau bercampur warna kuning sekitar 10 persen.

Di Sumatera Barat, pisang yang paling cocok untuk keripik goreng adalah pisang tiger dari Pasaman dan pisang kepok dari Baso.

Pisang yang hendak dibuat keripik dikupas kulitnya dan dipotong tipis-tipis, dengan ketebalan sekitar 2-3 mm secara memanjang. Irisan yang telah selesai harus segera digoreng, paling lambat 10 menit setelah diiris untuk mencegah pembusukan.

Proses penggorengan dilakukan dalam minyak yang sangat panas, yaitu bersuhu 170 derajat Celsius. Minyak harus banyak, sehingga semua bahan tercelup.

Tiap satu kilogram pisang membutuhkan sedikitnya tiga liter minyak goreng. Selama proses penggorengan, dilakukan pengadukan secara perlahan. Proses penggorengan dilakukan hingga keripik cukup kering dan garing.

Tabel. Komposisi gizi per 100 gram keripik pisang
Zat giziKadar
 Energi (kkal) 519
 Protein (g) 2,3
 Total lemak (g) 33,6
 Karbohidrat (g) 58,4
 Serat (g) 7,7
 Kalsium (mg) 18
 Besi (mg) 1,25
 Magnesium (mg) 76
 Fosfor (mg) 56
 Kalium (mg) 536
 Natrium (mg) 6
 Seng (mg) 0,75
 Tembaga (mg) 0,205
 Mangan (mg) 1,56
sumber: www.asiamaya.com

Tidak ada komentar